Jumat, 13 Juli 2018

Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang filsuf kiri yang terkenal oleh pemikiran pemikirannya yang revolusioner dan berbobot, dan Tan Malaka juga berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris namun pemerintah ketika itu menganggap dirinya sebagai pemberontak dan harus dilenyapkan, dan ini terbukti bahwa ahirnya Tan Malaka di tembak mati pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya[1]. Banyak pemikiran pemikiran yang ia tuangkan kedalam sebuah buku diantaranya yaitu MADILOG (Materialisme, Dialektika, Logika). Madilog ini merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat menjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana.
            Selain itu Tan Malaka juga pemimpin Partai Komunis Indonesia, pendiri Partai Murba, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Dia lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897 dan wafat di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949 pada umur 51 tahun.
            Nama lengkap Tan malaka adalah Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka,  Ibrahim adalah Nama aslinya, sedangkan Tan Malaka adalah nama semi-bangsawan yang ia dapatkan dari garis ibu.  Ayahnya bernama HM. Rasad, seorang karyawan pertanian, dan Ibunya Rangkayo Sinah, putri orang yang disegani di desa. Di tempat kelahirannya, Tan Malaka mempelajari ilmu agama dan berlatih pencak silat.
            Tan malaka belajar ilmu pendidikan di Kweekschool (sekolah guru negara) di Fort de Kock pada tahun 1908. Menurut gurunya GH Horensma, Malaka adalah murid yang pintar meskipun kadang-kadang tidak patuh. Di sekolah ini, ia menyukai pelajaran bahasa Belanda, sehingga Horensma menyarankan agar ia menjadi seorang guru di sekolah Belanda. Selain pintar, Ia juga adalah seorang pemain sepak bola yang hebat. Setelah lulus dari Kweekschool pada tahun 1913, ia ditawari gelar datuk dan seorang gadis untuk menjadi tunangannyan, namun Ia hanya menerima gelar datuk saja. Dan gelar tersebut diterimanya dalam sebuah upacara tradisional pada tahun 1913. Pengangkatannya menjadi datuk tidak membuatnya berdiam diri, pada bulan Oktober 1913 ia meninggalkan desanya untuk belajar di Rijkskweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintah), yang didanai oleh para engku dari desanya. Di Belanda, pada 1915, ia menderita pleuritis (Pleuritis merupakan peradangan dari lapisan sekeliling paru- paru (pleura) disebabkan oleh penumpukan cairan dalam rongga pleura).
Pengetahuannya tentang revolusi mulai meningkat selama kuliah ditambah dengan membaca de Fransche Revolutie, yang diterimanya dari Horensma sebelum keberangkatannya ke Belanda. Setelah Revolusi Rusia pada Oktober 1917, ia semakin tertarik pada komunisme dan sosialisme, Sejumlah buku yang dibacanya yang berhubungan dengan hal tersebut adalah buku-buku karya Karl MarxFriedrich Engels, dan Vladimir Lenin. Friedrich Nietzsche. Saat itulah ia mulai membenci budaya Belanda dan terkesan oleh masyarakat Jerman dan Amerika. Dia kemudian mendaftar ke militer Jerman namun ditolak karena Angkatan Darat Jerman tidak menerima orang asing. Saat itulah ia bertemu Henk Sneevliet, salah satu pendiri Indische Sociaal dari-Democratische Vereeniging (ISDV, pendahulu dari Partai Komunis Indonesia).  Ia juga tertarik bergabung dengan Sociaal Democratische-Onderwijzers Vereeniging (Asosiasi Demokrat Sosial Guru). Tan malaka lulus dari Rijkskweekschool dan menerima ijazahnya yang disebut hulpactie pada bulan November 1919.
Selepas pendidikannya di Belanda, ia kembali ke desanya. Ia kemudian menerima tawaran Dr. C. W. Janssen untuk mengajar anak-anak kuli di perkebunan teh di Sanembah, Tanjung Morawa, Deli, Sumatera Utara. Ia tiba di sana pada Desember 1919; dan mulai mengajar anak-anak itu bahasa Melayu pada Januari 1920. Selain mengajar, Tan Malaka juga menulis beberapa propaganda subversif untuk para kuli, dikenal sebagai Deli Spoor. Selama masa ini, dia belajar dari kemerosotan dan keterbelakangan hidup kaum pribumi di Sumatera. Ia juga berhubungan dengan ISDV dan terkadang juga menulis untuk media massa. Salah satu karya awalnya adalah "Tanah Orang Miskin", yang menceritakan tentang perbedaan mencolok dalam hal kekayaan antara kaum kapitalis dan pekerja, yang dimuat di Het Vrije Woord edisi Maret 1920. Ia juga menulis mengenai penderitaan parakuli kebun teh di Sumatera Post. Tan Malaka menjadi calon anggota Volksraad dalam pemilihan tahun 1920, mewakili kaum kiri. Ia memutuskan untuk mengundurkan diri pada 23 Februari 1921.
Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis. Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Sarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus-kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.
Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua, memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum miskin. Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah. Dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.
Seperti dikatakan Tan Malaka pada pidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”.
Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskwa diikuti oleh kaum komunis dunia. Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI.
Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang sangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannya memisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso.
Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu. Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digoel, Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.
Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu, berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibu kota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis “Menuju Republik Indonesia”. Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda. Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Hong Kong, April 1925.
Peristiwa 3 Juli 1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun. Setelah meletus pemberontakan FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu.
Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah bagi Republik Indonesia akibat Perjanjian Linggajati 1947 dan Renville 1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Sutan Syahrir dan Perdana Menteri Amir Syarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di Yogyakarta.
Pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya di tengah-tengah perjuangan bersama Gerilya Pembela Proklamasi di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Tapi akhirnya misteri tersebut terungkap juga dari penuturan Harry A. Poeze, seorang Sejarawan Belanda yang menyebutkan bahwa Tan Malaka ditembak mati pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya[1].
Direktur Penerbitan Institut Kerajaan Belanda untuk Studi Karibia dan Asia Tenggara atau KITLV, Harry A Poeze kembali merilis hasil penelitiannya, bahwa Tan Malaka ditembak pasukan TNI di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri pada 21 Februari 1949. Namun berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Soekarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.
Harry Poeze telah menemukan lokasi tewasnya Tan Malaka di Jawa Timur berdasarkan serangkaian wawancara yang dilakukan pada periode 1986 sampai dengan 2005 dengan para pelaku sejarah yang berada bersama-sama dengan Tan Malaka tahun 1949. Dengan dukungan dari keluarga dan lembaga pendukung Tan Malaka, sedang dijajaki kerja sama dengan Departemen Sosial Republik Indonesia untuk memindahkan kuburannya ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Tentu untuk ini perlu tes DNA, misalnya. Tetapi, Depsos dan Pemerintah Provinsi Jatim harus segera melakukannya sebelum masyarakat setempat secara sporadis menggali dan mungkin menemukan tulang belulang kambing yang bisa diklaim sebagai kerangka jenazah sang pahlawan nasional.
Tidak kurang dari 500 kilometer jarak ditempuh ribuan orang selama dua bulan dari Madiun ke arah Pacitan, lalu ke Utara, sebelum akhirnya mereka, antara lain Amir Sjarifuddin, ditangkap di wilayah perbatasan yang dikuasai tentara Belanda. Ia juga menemukan arsip menarik tentang Soeharto. Selama ini sudah diketahui bahwa Soeharto datang ke Madiun sebelum meletus pemberontakan. Soemarsono berpesan kepadanya bahwa kota itu aman dan agar pesan itu disampaikan kepada pemerintah. Poeze menemukan sebuah arsip menarik di Arsip Nasional RI bahwa Soeharto pernah menulis kepada ”Paduka Tuan” Kolonel Djokosoejono, komandan tentara kiri, agar beliau datang ke Yogya dan menyelesaikan persoalan ini. Soeharto menulis ”saya menjamin keselamatan Pak Djoko”. Dokumen ini menarik karena ternyata Soeharto mengambil inisiatif sendiri sebagai penengah dalam peristiwa Madiun. Harry Poeze telah menemukan lokasi tewasnya Tan Malaka di Jawa Timur. Lokasi tempat Tan Malaka disergap dan kemudian ditembak adalah Dusun Tunggul, Desa Selopanggung, di kaki Gunung Wilis.


Sabtu, 20 Januari 2018

MODUL 10 SISTEM OPRASI

Sistem Operasi | Modul 10

Utilitas Pada Linux

Utilitas Aritmatika

1)   expr
Merupakan utilitas yang biasa dipakai untuk melakukan perhitungan bilangan bulat dan operasi perbandingan
Operator yang digunakan:
·      +,  penjumlahan
·      -, pengurangan
·      \*, perkalian
·      /, pembagian
·      %, sisa pembagian
·      =, sama dengan
·      \<, kurang dari
·      \<=, kurang dari atau sama dengan
·      \>,  lebih dari
·      \>=, lebih dari atau sama dengan
·      !=, tidak sama dengan
·      \|, operator or
·      \&, operator and
·      :, operator match (digunakan untuk mencocokkan string operand kedua terhadap string                        operand  pertama). Pencocokan dimulai dari karakter pertama dan hasilnya berupa jumlah karakter yang cocok.
2)   bc
Merupakan utilitas yang sangat bermanfaat untuk membantu melakukan perhitungan aritmatika, baik bilangan bulat maupun pecahan.
Operator yang ada di antaranya:
·      +, penjumlahan
·      -, pengurangan
·      *, perkalian
·      /, pembagian
·      %, sisa pembagian
·      ++, menaikkan nilai variabel sebesar satu
·      --, menurunkan nilai

3)   dc
Merupakan utilitas yang sama dengan bc, perbedaannya hanya pada bentuk notasi ekspresi aritmatikanya. Jika pada bc ekspresi aritmatika dinyatakan dengan operasi infix (operator berada di antara operand) maka pada dc dinyatakan dengan operasi postfix (operator berada di akhir dari dua operand).
Contoh:

bc (INFIX)
dc (POSTFIX)
2 + 3
2 3 +
a + b ^ c
a b c ^ +

Utilitas Teks

1)   pg
·      Bentuk umum:
pg [ file…]
·      Merupakan perintah untuk menampilkan isi satu file atau lebih per layar.
·      Setiap data satu layar ditandai dengan simbol : pada bagian bawah layar.
·      Tombol <enter> digunakan untuk berpindah  layar.
·      Untuk keluar dari pg, digunakan tombol q <enter>.
·      Akhir file ditandai dengan (EOF): singkatan dari end of file.



2)   more
·      Bentuk umum:
more [ file…]
·      Digunakan untuk menampilkan isi satu file atau lebih per layar.
·      Setiap data satu layar ditandai dengan simbol -more pada bagian bawah layar dan diikuti dengan prosentase data yang telah ditampilkan ke layar.
·      Tombol <enter> digunakan untuk menggeser satu baris ke atas.
·      Untuk berpindah layar digunakan tombol <spasi>.
·      Untuk keluar dari more, digunakan tombol q.

3)   head
·      Bentuk umum:
head [-n] [ file ]
·      Digunakan untuk mendapatkan baris yang merupakan bagian awal dari suatu file.
·      Option -n digunakan jika hanya n baris pertama dari file yang akan ditampilkan ke standar output, jika tidak diberikan maka hanya 10 baris pertama dari file yang akan ditampilkan.

4)   tail
·      Bentuk umum:
tail [-n] [ file ]
·      Digunakan untuk mendapatkan bagian akhir dari suatu file, kebalikan dari head.
·      Option -n digunakan jika hanya n baris terakhir dari file yang akan ditampilkan ke standar output, jika tidak diberikan maka hanya 10 baris terakhir dari file yang akan ditampilkan.
·      Simbol + dapat digunakan untuk menggantikan simbol -, jika data yang ingin ditampilkan dimulai dari baris ke-n sampai ke akhir file.

5)   line
·      Bentuk umum:
line [ < file ]
·      Digunakan untuk membaca baris pertama dari standar input ke standar output.
·      line < file sama dengan head -1 file.
6)   cmp
·      Bentuk umum:
cmp [ -l  | -s ]  file1  file2
·      Digunakan untuk membandingkan isi file1 dengan file2, terutama file biner.
·      Tidak akan memberikan keluaran apapun jika kedua file yang  dibandingkan ternyata sama.
·      Jika file1 dan file2 berbeda, maka karakter/byte dan nomor baris yang berbeda ditampilkan.
·      Option -s digunakan untuk memperoleh nilai exit saja ( 0 jika sama dan 1 jika tidak sama) dan option -l digunakan untuk menampilkan nomor baris dalam bentuk desimal dan karakter kedua file yang berbeda dalam kode oktal.

7)   diff
·      Bentuk umum:
diff [ -b | -e | -f | -h ]  file1  file2
·      Digunakan untuk memberitahukan perbedaan dari dua file teks, dimana pembandingan dilakukan perbaris.
·      Setelah perintah ini digunakan, ada beberapa karakter yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah < (menyatakan file1), > (menyatakan file2), a (append), c (change) dan d (delete).
·      Option:
-     b, Untuk mengabaikan seluruh karakter whitespace (spasi dan tab)
-     e, Digunakan untuk membangkitkan perintah a, c, atau d guna menciptakan file2 dari file1
-     f, Untuk menghasilkan perintah dalam urutan terbalik.
-     h, Untuk file yang berukuran besar.

8)   diff3
·      Bentuk umum:
diff3 [ -e | -x ]  file1  file2  file3
·      Digunakan untuk membandingkan isi dari 3 file dan memberitahukan perbedaannya ke standar output.
·      Setelah perintah ini dijalankan ada beberapa karakter yang perlu diperhatikan, yaitu: ==== (ketiga file berbeda), ====n  (file ke-n berbeda)
·      Setelah itu ada format yang perlu diperhatikan, yaitu:
a)    f:n a, teks perlu ditambahkan setelah baris n pada file f.
b)   f:n1 n2 c, teks perlu  diubah dari baris n1 sampai n2 pada file f.
·      Option:
-     e, keluarannya berisi langkah untuk mengubah file1 dan file2 agar menjadi file3 (hanya untuk pembandingan file yang menghasilkan kode “====” atau “====3”.
-     x, serupa dengan -e namun hanya berlaku khusus untuk kondisi “====”

9)   comm3
·      Bentuk umum:
comm [ -123 ] file1  file2
·      Digunakan untuk memberitahukan perbedaan atau persamaan baris dari dua buah file.
·      File1 dan file2 merupakan dua buah file yang telah diurutkan.
·      Jika tanpa option, laporan yang dihasilkan dalam bentuk tiga kolom  (kolom ke-1 memberitahukan isi yang hanya terdapat pada file1 dan kolom ke-2 pada file2 dan kolom ke-3 adalah isi yang terdapat pada file1 dan file2).
·      Apabila option disebutkan, maka kolom yang bersesuaian dengan option tidak akan ditampilkan.

10) grep (global regular expression printer)
·      Bentuk umum:
grep [ option ]  ‘regular_ekspresi’ [ file… ]
·      Digunakan untuk mencari string pada suatu file dengan melibatkan regular ekspresi.
·      Regular ekspresi yang ada:
a)    . Sebarang karakter tunggal.
b)   * Nol atau sejumlah karakter apa saja.
c)    [] Sebuah karakter yang terletak di dalam tanda [].
d)   [^…] Selain karakter yang terletak sesudah tanda ^ dan sebelum ].
e)    ^ Terletak di awal baris.
f)    $ Terletak di akhir baris.
g)   \(expr\) Cocok dengan ekspresi expr.
h)   \n Cocok dengan n ekspresi (n berupa bilangan bulat).

11) fgrep (fixed grep atau fast grep)
·      Bentuk umum:
fgrep [ option ] [ file… ]
·      Digunakan untuk mencari beberapa string  tetapi pemakaian regular ekspresi tidak didukung.
·      Di antara keluarga grep, fgrep merupakan program yang menggunakan memori paling sedikit.
·      Pencarian beberapa string harus diletakkan pada baris yang berlainan. Dimana target  awal  diawali  dengan ‘  atau “ dan target terakhir diakhiri dengan ‘ atau “.

12) egrep (extended grep)
·      Bentuk umum:
egrep [ option ]  ‘regular_ekspresi’ [ file… ]
·      Digunakan untuk mencari beberapa string dan dapat melibatkan regular ekspresi.
·      Perintah ini menggunakan memori lebih banyak daripada dua perintah lainnya, namun memberikan kecepatan yang paling tinggi.
·      Regular ekspresi \( dan \) tidak ada pada egrep.
·      Regular ekspresi tambahan:
a)    + Cocok dengan satu atau beberapa karakter yang terletak di depan tanda ini.
b)   ? Cocok dengan nol atau beberapa karakter yang terletak di depan tanda ini.
c)    | atau.
d)   ( ) Penggolongan.

13)  sort
·      Bentuk umum:
sort [ option ] [ file… ]
·      Digunakan untuk mengurutkan data yang terdapat pada satu atau beberapa file, dan hasilnya  diletakkan ke standar output.
·      File yang akan diurutkan memiliki organisasi seperti: record, field, dan kunci.
·      Secara default, hasil pengurutan dalam bentuk ascending.

14) cut
·      Bentuk umum:
cut -clist [ file… ]
cut -list [ -d char ] [ -s ] [ file…]
·      Digunakan untuk mengambil data tertentu berdasarkan kolom atau field dari suatu file.
·      list digunakan untuk menyatakan range, seperti:1,4,7,1-3.
·      clist digunakan jika kolom yang dijadikan sebagai patokan pengambilan data.
·      list digunakan jika data yang diambil ditampilkan perbaris.
·      Option:
-     d diikuti sebuah karakter menyatakan karakter yang dipakai sebagai pembatas antarfield, jika tidak disertakan maka karakter tab yang dijadikan sebagai pemisah field.
-     s akan mengabaikan baris yang tidak punya pembatas.

15) paste
·      Bentuk umum:
paste [ -s ] [ -dlist ] [ file… ]
·      Digunakan untuk merekatkan sejumlah baris dari beberapa file, yang dilakukan baris perbaris. Baris pertama file ke-1 direkatkan dengan baris pertama file ke-2.
·      Option:
     -s, digunakan untuk menggabungkan isi file secara sekuensial, -dlist, lihat perintah cut.

Sumber: http://juliandigesdi.blogspot.co.id/2011/10/utilitas-pada-linux.html
http://nanaskom.blogspot.co.id/2018/01/sistem-operasi-modul-10_19.html

MODUL 9 SISTEM OPRASI

Sistem Operasi | Modul 9


Linux Booting Process


1.  PC BOOT DAN LINUX INIT PROCESS
Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi Linux pada aplikasi background (daemons/service). 
  1. BIOS : Basic Input/Output System adalah antar muka level  terendah antara komputer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive.
  2. MBR menunjuk ke boot loader (LILO : Linux boot loader)
  3. LILO akan menanyakan label sistem oper asi yang akan mengidentifikasi kernel yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux .
  4. Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux.
  5. Proses per tama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit . 
  6. Berdasarkan run - level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.
2.  LINUX INIT PROCESS
Proses init adalah langkah ter akhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai process ide “1”. Init bertanggung - jawab untuk memulai proses sistem seperti yang ditentukan pada file /etc/inittab . Init biasanya memulai “ getty ” yang menunggu layar login yang  menandakan proses shell s eorang user. Pada saat shutdown, init mengontrol urutan dan proses untu shutdown. Proses init tidak pernah shut down. Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan sebagai root. Proses sistem :
Process IDDescription
0The Scheduler
1The init process
2kflushd
3kupdate
4kpiod
5kswapd
6mdrecoveryd

3.  PROSEDUR BOOT

Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3” keatas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial   dijalankan untuk interaksi user .  Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :
  • Mengeksekusi program  /sbin/init yang memulai semua proses -proses lain. Program ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada  file /etc/inittab
  • Komputer akan di -booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault pada file /etc/inittab .id:5:initdefault: 
Pada contoh diatas, runlevel ”5” dipilih.    Runlevel “5” akan melakukan booting sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X -Windows. Booting ke runlevel ”3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak memerlukan GUI.
File inittab mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai dial ke koneksi internet dll.
  • Satu dari proses- proses yang dimulai oleh initadalah  /sbin/rc.  Skrip ini menjalankan sekumpulan skrip pada direktory  /etc/rc.d/rc0.d/, /etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya.
  • Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai menjadi operasi yang lengkap.  S krip mulai dengan S yang merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi) 
Jika Anda menginstall semua  daemons (proses bac kground), Linux akan menjalankan semua , menyebabkan mesin lebih lambar. Kita bisa memulai (start) / menghentikan (stop) daemon secara individual dengan mengubah direktory :
 /etc/rc.d/init.d (Redhat)
dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restar t atau reload, misalnya untuk stop web server :
 cd /etc/rc.d/init.d
httpd stop 
Gunakan perintah ps – aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.
4.  LINUX RUN LEVEL
Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting dalam mode gr aphical login.
State pada Runlevel / Halt :
0shutdown (Do NOT set initdefault to this)
1Single user mode
2Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)
3Default text start. Full multiuser
4unused
5X11
6Reboot (Do NOT se t initdefault to this)
Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan  perintah  init dengan runlevel tertentu. Gunakan perintah  ”init#”dimana # adalah satu dari 0, 1, 3, 5, 6. Dapat juga menggunakan perintah telinit.
Skrip untuk run level  yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown. Skrip ditemukan pada direktory /etc/rc.d/rc#.d/ dimana simbol # menandakan run level, misalnya run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory /etc/rc.d/rc3.d/yang dimulai dengan huruf ”S” sel ama sistem boot.

Skrip ini akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown semua skrip pada direktory yang dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi. Sistem ini menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi dan maintenance.
TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini : chkconfig –list GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv

5.  AKTIVASI SKRIP INIT

Menambah suatu skrip  kedirektory  /etc/rc.d/rc#.d/  baik prefik S atau K, menambah skripke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan numerik. S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini merupakan kekuatan sistem operasi UNIX.  Inisialisasi proses dengan urutan tertentu dapat dikoordinasikan  untuk proses dependent.  Shutdown dari proses biasanya dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database.  Proses individual dapat kemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan skrip tersebut. Misalnya  /etc/rc.d/rc2.d/ht tpd start .  Mofidikasi start, stop atau status kemungkinan digunakan.

Skrip start / stop /status berada pada direktory  /etc/rc.d/init.d/  adalah suatu link ke direktory sebenarnya. Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus menggunakan perintah  chkconfi g, misalnya  chkconfig  – del httpd akan menghapus web server dari proses startup dan shutdown. Sebaliknnya chkconfig  – add httpd akan menambahke ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan link dari skrip pada /etc/rc.d/init.d/ ke direktory  /etc/rc.d/rc#.d/ yang sebenarnya.  Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init.

Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat -config-services dapat membantu untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk setiap service y ang tersedia. Service dasar meliputi :
Sistem ServiceDeskripsi
anacronRun jobs which were scheduled for execution while computer was
turned off.Catch up with system duties.
arpwatchKeeps track of IP address to MAC address pairings
atdRun schedul ed batch jobs.
autofsautomounts file systems on demand.
crondJob sheduler for periodic tasks
gpmAllows console terminal cut and paste. (Non X- window consoles)
httpsApache web server.
iptablesFirewall rules interface to kernel
keytableLoads se lected keyboard map as set in /etc/sysconfig/keyboard
kudzuNew harware probe/detection during system boot.
lpdNetwork printer services
microcode_ctlUploads microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium
processor.Database services
mysqldshutdown (Do NOT set initdefault to this)
namedDNS name services (Bind)
networkActive network services during system boot.
nfsNetwork file system. Unix file sharing services.
nscdPassword and group lookup services for use with network authentication (NIS, LDAP,...).
ntpdNetwork Time Protocol time synchronization services.
randomRandom number generation tool used for encryprion
rawdevicesEnables raw IO. Useful for Oracle and software which utilizes this

for high speed disk access.
smbSAMBA: MS/Windows PC file s haring services
syslogSystem log file facility.
ypbindunused
ypbind NISfile sharing/authentication infrastructure service.
yppasswdNIS file sharing/authentication infrastructure service.
xfsX- Windows font server.
Service utama yang direkomendasikan adalah  :  anacron, ard, autofs, crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl (Intel32 hardware only), network, random. syslog Graphics Workstation - add:  xfs File Server for PC clients -add: smb Print Server - add:  lpd atau  cups File server Linux/Unix cl ients -add: nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind, yppasswd, ypserv Web Server -add:  httpd, tux, xinetdi, sshd 
6.  SKRIP INIT

Skrip init berada pada direktory  /etc/rc.d/ script -name. Gunakan perintah  chkconfiguntuk membangkitkan soft link ke direktory yang sebenarnya untuk beberapa run level.
#!/bin/sh
#
# Startup script for program
#
# chkconfig: 345 85 15  -This statement tells the chkconfig
command how to add or delete this process to the boot process
# description: Description of program
# processn ame: process- name
# pidfile: /var/run/process- name.pid
# Source function library.  This creates the operating
environment for the process to be started
. /etc/rc.d/init.d/functions
case "$1" in
start)
echo  -n "Starting  process-name: "
daemon  process -name  -Starts only one process of a
given name.
echo
touch /var/lock/subsys/process-name
;;
stop)
echo  -n "Shutting down  process-name : "
killproc  process -name
echo
rm - f /var/loc k/subsys/process-name
rm  - f /var/run/ process -name .pid  -Only if process
generates this file
;;
status)
status process- name
;;
restart)
$0 stop
$0 start
;;
reload)
echo  -n "Reloading process-name: "
killproc  process -name  -HUP
echo
;;
*)
echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}"
exit 1
esac
exit 0
Fungsi skrip bash  daemon, killprocdan  status dapat ditemukan dalam skrip /etc/rc.d/functions. Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya ( chmod +x script-name) Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti :
/etc/rc.d/init.d/httpd restart
/etc/rc.d/init.d/httpd stop
/etc/rc.d/init.d/httpd start 
atau menggunakan p erintah service :
service httpd restart
service httpd stop
service httpd start
Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah  chkconfigmengontrol skrip untuk proses boot dan shutdown adalah : 
# chkconfig: 345 85 15
# description: Description of program
Bila menambahkan ke proses booting menggunakan p erintah  "chkconfig --add script -name" awal order/priority  akan diset 80 sedangkan  stop/shutdown  diset 15. Proses akan ditambahkan ke runlevel 3, 4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan membangkitkan link dari lokasi skrip  (/etc/rc.d/init.d/)  ke direktori run level :/etc/rc.d/rc#.d/.  Nama file dalam direktory run level akan menunjukkan apa yangdigunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”).
7.  CHKCONFIG
Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori /etc/rc.d/init.d/   dan direktori run level  /etc/rc.d/rc [0-6].d/  untuk mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown.
chkconfig [--level <levels>] <name> on | off | reset >
chkconfig -- list
chkconfig -- list
chkconfig -- add <name>
chkconfig -- del <name>
chkconfig -- level 0123456 <name> off

Sumber: https://siteblogforu.blogspot.co.id/2014/02/linux-booting-process.html

MODUL 8 SISTEM OPRASI

Sistem Operasi | Modul 8

Manajemen Perangkat Keras

1. Perangkat Keras
/dev berisi file device (perangkat) yang merupakan aspek penting pada sistem
file Linux. /dev/cdrom dan /dev/fd0 merupakan drive CD-ROM dan floppy pada
komputer Anda. Kita dapat melkaukan akses read dan write pada perangkat. Sebagai
contoh /dev/dsp merupakan perangkat speaker. Sembarang data yang ditulis ke file ini
akan dialihkan ke speaker. ’cat /boot/vmlinuz > /dev/dsp’ menyebabkan kita dapat
mendengarkan suara dari speaker. Untuk mencetak file dapat dikirim ke perangkat
/dev/lp0. Mengirim data ke dan membaca data dari /dev/ttyS0 akan menyebabkan
komunikasi dengan perangkat modem.

Mayoritas device berupa block device atau character device. Block device
adalah device yang menyimpan atau membawa data, character device adalah device
yang mengirim atau transfer data. Sebagai contoh, diskette drive, hard drive dan CDROM
drive adalah block device, seda ngkaan serial port, mouse dan paralel printer
adalah character device.

Beberapa file perangkat yang umum digunakan yang perlu diingat adalah :
/dev/ttyS0 (First communication port, COM1) : First serial port (mouse, modem)
/dev/psaux (PS/2) : PS/2 mouse connection (mouse, keyboard)
/dev/lp0 (First printer port, LPT1) : First parallel prot (printer, scanner dsb)
/dev/dsp (First audio device) : sound card, digitized voice dan PCM
/dev/usb (USB Device) : node USB device
/dev/sda (C:/SCSI device) : First SCSI de vice (HDD, Memory stick, external mass
storage device seperti CD-ROM pada laptop)
/dev/scd (D:\, SCSI CD-ROM device) : First SCSI CD-ROM device
/dev/js0 (Standard gameport joystick) : First joystick device

Device didefinisikan sebagai tipe seperti block atau character dan nomor mayor
dan minor. Nomor mayor digunakan untuk melakukan katagori device dan nomor
minor untuk mengidentifikasi tipe device khusus. Sebagai contoh, semua IDE device
dihubungkan dengan primary controller mempunyai nomor mayor 3. Perangkat master
dan slave, didefinisikan lebih jauh dengan nomor minor. Terdapat dua nomor sebelum
tanggal yang tercetak. Jika kita lakukan perintah ls –l /hd* maka akan terlihat nomor
mayor untuk perangkat hda dan hdb adalah 3. Nomor minor berubah untuk setiap
partisi tertentu. Kita dapat selalu membuat perangkat menggunakan skrip MAKEDEV
dimana akan diletakkan pada directory /dev.
# MAKEDEV *

2 PERINTAH MOUNT dan UMOUNT
Sebelum menggunakan sistem file, harus di-mount terlebih dahulu. Kemudian
sistem operasi dapat mengerjakan penyimpanan file. Karena semua file UNIX berada
pada satu pohon direktori, operasi mount akan terlihat seperti isi dari sub direktory yang
ada pada sistem file yang sudah dilakukan mounting. Contoh perintah mount
$ mount /dev/hda2 /home
$ mount /dev/hda3 /usr

Perintah mount mempunyai 2 argumen, argumen pertama adalah file device yang
berhubungan dengan disk atau partisi dari sistem file. Argumen kedua adalah direktory
yang dimounting. Perintah diatas berarti bahwa ”/dev/hda2 dilakukan mounting ke
/home” begitu juga dengan /usr. Perbedaan antara file device /dev/hda2 dan direktory
mount /home adalah file device memberikan akses ke isi disk mentah, direktory mount
memberikan akses ke file dari disk. Direktory mount disebut mount point.
Linux mendukung beberapa tipe sistem file. Mount akan menebak tipe dari
sistem file. Opsi –t fstype akan memberikan spesifikasi tipe sistem flie. Sebagai
contoh, untuk mount floppy MS-DOS, dapat menggunakan perintah berikut :
$ mount –t msdos /dev/fd0 /floppy

Sistem file root dilakukan mounting pada waktu booting. Jika sistem file root
tidak dapat dimounting, sistem tidak dapat melakukan booting. Nama sistem file
dimounting sebagai root. Sistem file root mula-mula bersifat read-only. Skrip startup
kemudian menjalankan fsck untuk melakukan verifikasi validitas dan jika tidak ada
permasalahan, dilakukan mounting lagi sehingga write diperbolehkan. Fsck tidak boleh
dijalankan pada saat sistem file dimounting, karena setiap perubahan ke sistem file saat
fsck berjalan mengakibatkan kesalahan. Bila sistem file root dimounting read-only saat
dilakukan pengecekan, fsck dapat memperbaiki permasalahan.

Jika sistem file tidak diperlukan untuk dimounting, dapat dilakukan unmounting
dengan perintah umount. Perintah umount mempunyai satu argumen berupa file device
atau mount point. Sebagai contoh untuk unmount direktory pada contoh diatas dapat
digunakan perintah
$ umount /dev/hda2
$ umount /usr
Kita dapat melihat perangkat floppy da n mount point yang diijinkan pada
/etc/fstab.
$ cat /etc/fstab
/dev/fd0 /mnt/floppy auto rw,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 0 0 0

Kolom terdiri dari file device, directory mounting, tipe sistem file, opsi, frekuensi
backup, fsck pass number (0 berarti tanpa cek). Opsi noauto menghentikan mounting
yang dilakukan secara otomatis jika sistem dimulai (misalnya menghentikan mount –a).
Opsi user mengijinkan sembarang user melakukan mounting sistem file dan karena
alasan keamanan, eksekusi program tidak diijinkan (normal atau setuid)
Jika ingin menyediakan akses ke beberapa tipe floppy, perlu diberikan beberapa
mount point. Setting berbeda untuk setiap mount point. Seba gai contoh untuk
memberikan akses ke floppy MS-DOS dan ext2, dilakukan perubahan baris pada
/etc/fstab :
/dev/fd0 /dosfloppy msdos user,noauto 0 0 /dev/fd0
/ext2floppy ext user,noauto 0 0

Sumber: http://dymand-informatika.blogspot.co.id/2012/03/linux-praktikum-9-manajemen-perangkat.html

MODUL 7 SISTEM OPRASI

Sistem Operasi | Modul 7

MANAJEMEN PROSES DAN PERINTAH-PERINTAH PROSES PADA TERMINAL LINUX

Proses merupakan suatu program yang sedang dieksekusi (running). Dalam Linux, setiap program yang berjalan merupakan proses. Alokasi proses berupa batch, multiprogramming dan multitasking. Proses dapat diciptakan dan dapat dimusnahkan. Proses yang pertama kali diciptakan di Linux, disebut init.
Adapun, hal-hal yang dicatat ketika suatu program sedang dalam proses/running adalah:
  • program counter : variabel untuk menyimpan alamat suatu proses yang akan dieksekusi selanjutnya
  • stack / heap : tempat penyimpanan temporary data yang dibutuhkan selama program dieksekusi secara dinamis
  • data section : berisi variabel global dari suatu proses
  • text : berisi kode program nya
Kemudian, status proses terdiri dari:
  • New : pada saat proses pertama kali dibuat
  • Running : pada saat proses sedang dieksekusi
  • Waiting : proses menunggu suatu event lain (contoh: proses I/O)
  • Ready : proses siap untuk dieksekusi
  • Terminated : pada saat proses sudah selesai dieksekusi
Ada empat konsep dasar pada manajemen proses.
Multiprogramming : tugas yang running tetap berjalan hingga task tersebut melakukan operasi yang membutuhkan waktu untuk menunggu respon dari luar.
Pseudoparallelism : Eksekusi proses secara paralel pada sistem.
Multiprocessing : kemampuan pemrosesan komputer yang dilakukan secara simultan.
Distributed Processing : menjalankan semua proses secara simultan dengan komputer lainnya dan saling terhubung melalui jalur komunikasi.
Adapun operasi proses terdiri dari : penciptaan, penghancuran, penundaan, pelanjutan, mengeblok, membangunkan, menjadwalkan, dan komunikasi antar proses.
Perintah-perintah Proses
Setelah sekilas dibahas mengenai proses, selanjutnya kita akan bahas mengenai perintah-perintah berkaitan dengan proses yang dapat kita lakukan melalui terminal. Oke, berikut saya jelaskan beberapa perintah nya :
1. ps (process status)
Untuk melihat kondisi proses yang ada.
Ket:
PID -> Process ID (nomor identitas proses).
TTY -> nama terminal dimana proses tersebut aktif
CMD -> instruksi yang digunakan
1 ps
2. ps -a
Melihat proses yang baru dijalankan
2 ps -a
3. ps -au
Melihat proses yang dijalankan dan ditambahkan keterangan root
4 ps -au
4. ps -aux
Gabungan dari beberapa perintah di atas
ps -aux
5. ps -u
%CPU -> presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut,
%MEM -> presentasi system memori yang digunakan proses,
VSZ -> jumlah memori yang digunakan,
RSS (Real System Storage) -> jumlah memori yang digunakan,
START -> kapan proses tersebut diaktifkan STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running),
COMMAND -> merupakan instruksi yang digunakan.
3 ps -u
6. ps -u (nama user)
Mencari proses yang spesifik dari user
ps -u irsyadhhs
7. top
menampilkan proses yang running
top
8. ps -eH
Menampilkan hubungan proses parent dan child
5 ps eh
9. ps -eF
Sama seperti ps -eH, hanya saja ditambah keterangan letak proses nya.
ps -eF
10. pstree
Menampilkan proses parent/child dalam bentuk pohon (dengan indentasi).
pstree
Selain beberapa perintah di atas, ada juga perintah “kill %<nomor job>” atau “kill <PID>”, lalu pkill <nama_proses> atau pkillall <nama_proses>  untuk “mengahancurkan”  suatu proses, dan juga perintah renice <prioritas><PID> untuk mengubah urutas prioritas suatu proses.
Sumber: https://harviblog.wordpress.com/2016/03/16/manajemen-proses-dan-perintah-perintah-proses-pada-terminal-linux/